Wednesday, July 3, 2013

Masa Indah Tak Pernah Lebih Lama

Seandainya datang pelangi tanpa hujan.
Seandainya pelangi itu bertahan disitu selamanya.

Hangat pagi membuaiku dengan manis.
Terik siang mencekikku dengan sadis.
Mempertahankan yang baik itu sulit.

Segalanya telah pergi dariku, tak sisakan apapun.
Bahkan di sudut-sudut batinku, di ruang-ruang jiwaku.
Hingga aku menjadi kosong, tak berarti.

Kupilih tempat terendah dan berdiam disana.
Bertahan tersenyum sambil merenungkan hari esok.

Masih ada banyak waktu untuk benahi yang rusak.
Masih ada banyak waktu untuk menyusun lagi yang retak.
Hanya saja, keyakinanku telah rapuh, keberanianku telah sirna.
Mencari akhir bak meraba porakan beling.
Bertanya pada dunia, dimana akhirnya?

Namun, dalam keheningan ini, kutemukan kuatku.
Biarlah kutempuh dengan sebelah kaki.
Kepahitan hidup dan kegetiran hati pasti mengantarku mencapai keberhasilan.
Aku hanya perlu berjuang.

Bilamana hujan ini telah reda.
Bilamana pelangi itu datang dan sesaat bertahan disitu.
Biar kupandangi eloknya, agar membekas di kalbuku.
Dan melukis senyum di wajahku. Senyum yang bertahan selamanya.

No comments:

Post a Comment